Mendidik Anak Tanpa Harus Memarahi, Ikuti Tips Ini

Inkes.id - Memarahi anak dengan alasan apapun merupakan hal yang dapat membahayakannya. Apalagi, marah dengan membentak anak.

Ilustrasi (Foto: pixabay.com)

Inkes.id - Memarahi anak dengan alasan apapun merupakan hal yang dapat membahayakannya. Apalagi, marah dengan membentak anak, akan dapat merusak miliaran sel otaknya yang dalam masa perkembangan.

Terkadang, dalam kondisi lelah dan stres, membuat orang tua mudah emosi dan melampiaskannya terhadap anak.

Tapi, perlu ditekankan, bahwa memarahi, apalagi sampai membentak anak akan membuat batinnya terluka.

Sebaliknya, mengasuh anak dengan kelembutan dan kasih sayang, justru akan menjadikannya pribadi yang percaya diri serta sehat secara emosional.

Agar tidak memarahi apalagi membentak anak, ini yang perlu diperhatikan orang tua:

Berdamailah dengan Diri Kita Sendiri

Terkadang, anak-anak dapat memicu emosi yang belum terselesaikan di dalam diri kita, dan menyebabkan kita merasa terluka dan frustrasi.

Inkes.id - Memarahi anak dengan alasan apapun merupakan hal yang dapat membahayakannya. Apalagi, marah dengan membentak anak.

Ilustrasi (Foto: pixabay.com)

Namun, hal itu biasanya disebabkan pengalaman masa kecil kita sendiri yang berpengaruh terhadap pribadi anak atau masalah yang tengah kita hadapi.

Jadi, mulailah berdamai dengan keadaan, dengan diri kita sendiri, bahwa amarah kita tidak perlu dilampiaskan terhadap anak.

Berilah kasih sayang dan didiklah anak dengan kelembutan, hal itu akan dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak ke arah yang lebih baik.

Penting untuk kita ingat, bahwa anak bukanlah tempat melampiaskan amarah. Berdamailah dengan diri kita, dan cintai mereka sepenuhnya.

Buang Kecemasan yang Berlebihan

Memang, setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Terkadang, kita lupa, bahwa anak juga butuh mengekspresikan dirinya.

Inkes.id - Memarahi anak dengan alasan apapun merupakan hal yang dapat membahayakannya. Apalagi, marah dengan membentak anak.

Ilustrasi (Foto: pixabay.com)

Jadi, jangan batasi anak dengan kemauan kita sendiri. Lalu, memarahi atau membentak anak jika tidak mau melakukan apa yang kita inginkan.

Apa yang dilakukan anak masih dalam kategori wajar, jangan halangi, apalagi memarahinya. Jika anak kerap mendapatkan perlakukan buruk ulah keinginan orang tua, maka akan ia cenderung berpikir bahwa dirinya buruk.

Lalu, jangan pernah bandingkan anak dengan orang lain, karena keinginan kita semata. Tumbuh kembang anak itu tidak semua sama, dan tentunya mereka memiliki kelebihan masing-masing.

Ciptakan Waktu Berkualitas Bersama Anak

Perhatian adalah kebutuhan dasar bagi anak-anak, ketika anak kita mengalami ledakan emosi, itu merupakan salah satu tanda bahwa mereka berusaha mendefinisikan diri mereka sendiri, mengembangkan kepribadian mereka dan ingin mendapatkan perhatian.

Inkes.id - Memarahi anak dengan alasan apapun merupakan hal yang dapat membahayakannya. Apalagi, marah dengan membentak anak.

Ilustrasi (Foto: pixabay.com)

Ledakan emosi pada anak sebenarnya merupakan cerminan dari seorang anak yang merasa tak mampu menangani suatu hal.

Hal itu juga pertanda bahwa mereka ingin merasa aman dengan bimbingan serta kasih sayang orang tua.

Cara terbaik untuk mewujudkan hal itu adalah dengan membuat waktu berkualitas bersama anak. Sesibuk apapun pekerjaan kita, jangan lupa luangkan waktu untuk anak, karena anak lebih berharga dari apa yang kita dapatkan dari pekerjaan itu sendiri.

Singkirkan Rasa Bersalah

Rasa bersalah dan malu merupakan emosi getaran terendah yang dapat dialami manusia. Perasaan tersebut menjauhkan kita dari cinta, keseimbangan, dan kasih sayang.

Baca juga: Sekali Dibentak, Miliaran Sel Otak Anak Akan Rusak

Bagaimanapun juga, mengasuh anak adalah suatu proses. Sebagai orang tua, kita hanya perlu melakukan hal terbaik setiap harinya. (IK)

Baca Juga

Inkes.id - Banyak pasien positif Covid-19 di Indonesia yang menjalani Isoman dan mereka, mau tidak mau harus bisa gunakan oksigen sendiri.
Cara Gunakan Oksigen untuk Pasien Positif Covid-19 yang Isoman
Inkes.id - Pernahkah kamu merayakan Hari Keluarga Nasional? 1992, Presiden Republik Indonesia menetapkan tanggal 29 Juni sebagai Harganas.
Cara dan Manfaat Berbagi Kegiatan Seru Bersama Anak di Rumah
Inkes.id - Jaga Well-Being Anak dengan Kegiatan Menyenangkan dan Bermanfaat di Tengah Pandemi Corona ala Paddle Pop - Main Yuk Seaventure.
Jaga Well-Being Anak dengan Kegiatan Menyenangkan dan Bermanfaat di Tengah Pandemi Corona
Inkes.id - Febris Konvulsi merupakan kejang pada anak yang dapat disebabkan oleh lonjakan suhu tubuh (demam) atau disebut juga demam kejang.
Mengenal Febris Konvulsi, Penyakit Demam Kejang pada Anak
Inkes.id - Natasha Visyaka Putri (3) atau yang akrab disapa Tasha tak seberuntung anak-anak lainnya, ia mengidap penyakit Febris Konvulsi.
Cerita Natasha, Bocah 3 Tahun yang Idap Penyakit Febris Konvulsi
Inkes.id - Untuk mencegah angka kematian anak akibat Pneumonia, Kemenkes menetapkan vaksin PCV masuk dalam program imunisasi rutin.
Cegah Kematian Anak Akibat Pneumonia, Vaksinasi PCV Masuk Program Imunisasi Rutin di Indonesia